Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, terdapat seorang remaja bernama Dika. Ia adalah seorang pelajar SMA yang memiliki impian besar untuk menjadi seorang fotografer. Setiap sore, Dika selalu menghabiskan waktu di taman kota, memotret pemandangan indah dan kehidupan sehari-hari orang-orang di sekitarnya.
Suatu hari, saat Dika sedang asyik mengambil foto langit senja yang berwarna oranye keemasan, ia bertemu dengan seorang gadis bernama Maya. Maya adalah teman sekelasnya yang dikenal pendiam dan jarang berbicara dengan orang lain. Namun, ada sesuatu yang berbeda pada hari itu. Maya tampak lebih ceria dan bersemangat.
“Wow, foto-foto kamu keren banget!” puji Maya sambil melihat hasil jepretan Dika di layar kamera.
Dika terkejut, “Makasih, Maya! Kamu juga suka fotografi?”
Maya mengangguk, “Aku suka mengambil foto bunga dan hewan. Mungkin kita bisa belajar bersama?”
Sejak saat itu, Dika dan Maya menjadi teman dekat. Mereka sering bertemu di taman untuk berbagi teknik fotografi dan saling memberi masukan tentang karya masing-masing. Dika merasa senang bisa mengenal sisi lain dari Maya yang ternyata sangat kreatif dan penuh ide.
Suatu sore, Dika mengajak Maya untuk mengikuti kompetisi fotografi yang akan diadakan di kota mereka. “Aku yakin kita bisa menang!” kata Dika dengan semangat.
Maya terlihat ragu, “Tapi… aku tidak yakin bisa bersaing dengan fotografer lain.”
“Jangan khawatir! Yang penting kita menikmati prosesnya,” jawab Dika sambil tersenyum.
Hari kompetisi pun tiba. Dika dan Maya berkeliling kota untuk mencari inspirasi. Mereka mengambil foto-foto indah dari berbagai sudut pandang, mulai dari bangunan tua hingga senja yang memukau. Selama perjalanan itu, mereka semakin mengenal satu sama lain dan berbagi cerita tentang impian dan ketakutan masing-masing.
Ketika malam tiba, mereka kembali ke taman untuk mengedit foto-foto mereka sebelum mengirimkannya ke panitia. Saat melihat hasil kerja keras mereka, Dika merasa bangga dan bersemangat.
Beberapa hari kemudian, pengumuman pemenang kompetisi dilakukan di sekolah. Dika dan Maya duduk bersebelahan dengan penuh harap. Ketika nama mereka disebut sebagai pemenang kategori "Foto Terbaik", mereka berdua melompat kegirangan.
“Tidak percaya kita menang!” seru Maya dengan mata berbinar.
Dika tersenyum lebar, “Ini semua berkat kerja keras kita!”
Kemenangan itu bukan hanya tentang trofi atau hadiah, tetapi juga tentang persahabatan yang terjalin antara Dika dan Maya. Mereka terus berkarya bersama dan saling mendukung dalam mengejar impian masing-masing.
Dari hari itu, taman kota menjadi saksi bisu dari perjalanan mereka—dua remaja yang menemukan kebahagiaan dalam fotografi dan persahabatan. Langit senja di ujung jalan bukan hanya sebuah pemandangan indah bagi mereka, tetapi juga simbol dari harapan dan mimpi yang terus bersinar.
0 comments:
Posting Komentar