Di dunia yang jauh di atas awan, tersembunyi sebuah kota yang tak terlihat oleh manusia biasa. Kota itu melayang di antara kabut tebal, dengan menara-menara kristal yang berkilauan dan jalanan yang terbuat dari cahaya. Penduduknya adalah makhluk bersayap, para penjaga langit yang telah ada sejak awal waktu.
Suatu hari, seorang anak manusia bernama Arka tanpa sengaja menemukan jalan menuju kota itu. Ia sedang bermain di bukit dekat rumahnya ketika tiba-tiba badai aneh muncul. Angin menggulung awan menjadi pusaran, dan sebelum Arka bisa lari, ia tersedot ke dalamnya.
Ketika ia membuka mata, ia sudah berada di kota yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Langitnya bukan biru, melainkan keemasan. Udara terasa ringan, dan setiap langkahnya seolah melayang.
Seorang perempuan bersayap perak menyambutnya.
"Kau tidak seharusnya ada di sini," katanya lembut. "Kota ini hanya untuk para penjaga langit."
"Tapi aku tidak tahu bagaimana bisa sampai di sini," jawab Arka, kebingungan.
Perempuan itu menatapnya dalam-dalam. "Mungkin… kau adalah satu dari kami."
Arka terkejut. Bagaimana mungkin? Ia hanya anak biasa. Tapi sebelum ia sempat bertanya lebih jauh, guntur menggelegar di kejauhan.
"Kita tidak punya banyak waktu," kata perempuan itu. "Jika kau memang salah satu dari kami, maka kau harus membuktikannya. Langit sedang runtuh, dan hanya pewaris sejati yang bisa menyelamatkan kota ini."
Arka tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Tapi ketika ia menatap tangannya, sesuatu yang aneh terjadi—cahaya mulai menyelimuti tubuhnya. Ia merasa lebih ringan, lebih kuat… seolah-olah ia memang dilahirkan untuk berada di sini.
Saat itulah ia menyadari: mungkin rumahnya memang bukan di bumi, melainkan di antara bintang-bintang.
iiiihhh takotnyeeee
BalasHapus